HOME

Hubungan Intim Di Malam Pertama, Mau Tau Apa Rasanya?

Mei 13, 2017 |



Mainmata69 - Suatu hal yang wajar jika seseorang ingin malam pertama terasa sempurna
dan tidak terlupakan. Meski demikian, harus disadari bahwa ada banyak faktor yang
membuat kondisi tersebut sulit dicapai. Namun di sisi lain, ada cara agar momen yang
dinantikan tersebut dapat menjadi sebahagia dan senyaman mungkin.

Banyak hal tidak terduga dan tidak selalu menyenangkan yang terjadi di malam pertama.
Para pria yang mulanya berniat berhubungan seks lebih lama, ternyata mengalami orgasme
lebih awal. Di lain pihak, wanita yang berangan-angan mencapai klimaks ternyata sudah
merasa kesakitan di awal penetrasi. Bagaimana sebaiknya menjalani hubungan intim untuk
pertama kalinya?

Menepis Pertanyaan dan Kekhawatiran

Di balik kegembiraan, tiap pasangan pasti punya banyak pertanyaan dan kekhawatiran
di pikiran menjelang malam pertama. Padahal semua kecemasan inilah yang justru akan
mematikan perasaan bahagia dan kesenangan saat melakukan hubungan intim untuk pertama
kalinya. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul, beserta jawabannya.
Apakah akan terasa sakit?

Wanita yang menjalani hubungan intim pertama kalinya bisa merasakan nyeri pada vagina.
Rasa sakit ini umumnya disebabkan robeknya selaput dara saat penetrasi. Selaput dara
adalah lapisan yang meliputi sebagian atau seluruh jalan masuk ke vagina. Meski demikian,
selaput ini bisa saja sudah robek tanpa disadari pada saat lain, seperti ketika mereka melakukan olahraga yang sedikit ekstrem.

Namun sebenarnya rasa sakit lebih sering diakibatkan oleh rasa cemas dan khawatir akan
munculnya rasa sakit itu sendiri. Rasa khawatir ini sebenarnya dapat dikurangi jika masing-
masing merasa nyaman dengan satu sama lain.

Foreplay yang tepat dapat menjadi kunci keluarnya pelumas dari vagina. Foreplay adalah
bentuk aktivitas sebelum penetrasi seksual, seperti mencium, memeluk, atau seks oral.
Sedangkan pelumas bermanfaat memudahkan penetrasi. Tanpa pelumas, penetrasi penis
akan mendatangkan nyeri pada vagina.

Di sisi lain, pria juga sebaiknya melakukan penetrasi dengan perlahan-lahan. Selain karena
faktor psikologis, emosional, serta robeknya selaput dara, rasa sakit juga dapat disebabkan kemungkinan adanya penyakit tertentu.

Apakah tidak keluar darah berarti tidak perawan?

Sebagian wanita mengalami pendarahan yang keluar dari vagina saat senggama, sementara
sebagian lain tidak. Namun hal tersebut tidak berhubungan dengan keperawanan seseorang.
Darah memang pertanda robeknya selaput dara. Namun seperti disebut di atas, selaput dara
ini dapat robek sebelum malam pertama.

Bagaimana jika pasangan kecewa?

Khawatir akan bentuk tubuh yang tampak tidak indah kadang-kadang membuat wanita sering
ingin bersembunyi di balik selimut atau bersikeras tidak menyalakan lampu sepanjang bercinta. Padahal rasa tidak percaya diri ini justru dapat menjadi pemicu utama rasa tidak nyaman dan
nyeri saat penetrasi. Selain itu, ketidakpercayaan diri tersebut dapat berdampak kepada sisi
emosional pasangan.

Apakah saya dan pasangan akan mencapai klimaks?

Sebaiknya tidak perlu terlalu berharap mencapai orgasme. Selain hanya akan mendatangkan
beban, faktanya kebanyakan wanita memang tidak mencapai klimaks saat pertama kali ber-
hubungan intim. Orgasme mudah dicapai jika pasangan telah sama-sama merasa nyaman dan
terbiasa dengan tubuh serta kebiasaan satu sama lain. Hal inilah yang membutuhkan waktu.

Bagaimana Cara Mempersiapkan Diri?
Malam pertama memang bukan momen yang segala sesuatunya dapat diperkirakan dan
diatur. Namun terdapat beberapa panduan/hal yang dapat diingat agar dapat merayakan
malam tersebut tanpa rasa cemas.Membuat diri senyaman mungkin. Nyaman dan rileks
adalah faktor terpenting dalam menjalankan hubungan intim yang menyenangkan. Abaikan kekhawatiran dan cobalah untuk fokus kepada kebahagiaan diri bersama pasangan. Menarik
napas dalam-dalam, memutar musik favorit yang menenangkan, dan berbincang dapat menjadi
cara untuk santai.


Menikmati foreplay. Nikmati saat  saling mencium, menyentuh, membelai. Tidak perlu 
terburu-buru mencapai tahap penetrasi.

Komunikasi. Tidak apa-apa untuk membicarakan bagaimana hubungan intim yang diinginkan sebelum melakukannya. Selain itu, bicarakan di sela-sela foreplay justru juga dapat membuat pasangan saling memahami yang diinginkan masing-masing. Pastikan pasangan tahu bahwa
yang dia lakukan menyenangkan atau tidak, dan bagaimana cara yang diinginkan.

Hindari orgasme palsu. Beberapa orang mengekspresikan diri seakan-akan telah mencapai
orgasme demi membuat pasangannya senang. Padahal selain menipu diri sendiri, selanjutnya
hal ini justru akan membuat kedua pihak makin sulit menemukan cara/posisi yang paling
nyaman untuk mencapai klimaks bersama.

Sama-sama aktif. Hindari membiarkan pasangan seorang diri mengusahakan hubungan intim
yang menyenangkan. Kedua pihak sebaiknya saling membantu dan melakukan gerakan yang dibutuhkan agar bersama-sama mencapai kenikmatan.

Merencanakan kehamilan. Jika memang ingin menunda kehadiran buah hati, ada baiknya merencanakan pemakaian kontrasepsi yang tepat dengan baik. Pasangan yang akan menikah
dapat berkonsultasi ke dokter kandungan agar rencana dapat tersusun dengan baik. Hal ini
diperlukan agar hubungan intim tidak membuat Anda khawatir karena belum ingin memiliki
buah hati.

Hindari minuman keras. Sebaiknya hindari melibatkan minuman keras sebelum atau selama berhubungan intim untuk menghilangkan kecemasan. Minuman keras justru dapat membuat
manusia kurang sadar saat beraktivitas seksual.

Di atas semuanya, seksualitas adalah hal sangat personal yang harus dijaga oleh tiap orang. Menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim pertama dengan orang yang
tepat, tanpa paksaan, dan penuh kesadaran serta tanggung jawab adalah salah satu bentuk penghargaan terbesar terhadap diri sendiri.










0 comments:

Posting Komentar